manfaat sayuran

Jumat, 10 Februari 2012

Sayuran Mentah Lindungi Tubuh Dari Kanker

Camar Online - Artikel
ILUSTRASI: Beruntunglah mereka yang suka mengonsumsi sayuran mentah. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa sayuran mentah dapat mengurangi risiko terkena kanker. (foto: heartresearch.com)
Beruntunglah mereka yang suka mengonsumsi sayuran mentah. Banyak penelitian menyimpulkan bahwa sayuran mentah dapat mengurangi risiko terkena kanker.
Hasil penelitian Roswell Park Cancer Institute, New York menunjukkan mereka yang mengonsumsi brokoli, kol atau kembang kol tanpa dimasak minimal tiga kali sebulan, mengalami penurunan risiko terkena kanker kandung kemih hingga 40% dibandingkan yang tidak menjalankan kebiasaan ini.
Penelitian tersebut di atas dilakukan dengan melakukan survei terhadap 275 orang yang menderita kanker kandung kemih serta 825 orang yang tidak mengidap kanker. Sebagai hasilnya, mereka yang tidak merokok dan mengonsumsi setidaknya tiga porsi sayuran brokoli dan kol setiap bulannya terhindar dari kanker kandung kemih sebesar 73% daripada para perokok yang mengonsumsi kurang dari tiga sajian brokoli dan kol mentah.
Namun perlu diketahui bahwa manfaat sayur sebagai penangkal kanker tidak berlaku bagi sayuran yang sudah dimasak. Pemimpin riset, Dr. Li Tang, menyatakan proses memasak sayur bisa mengurangi senyawa isotiosianat (senyawa yang dapat mengurangi risiko kanker) antara 60% hingga 90%.
Selain itu, laporan, yang diterbitkan dalam jurnal Cancer, Epidemiology, Biomarkers and Prevention menyebutkan bahwa mengonsumsi lima porsi sayuran mentah seperti buncis, wortel, jagung, dan sayuran berdaun gelap dapat menurunkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening sebesar 50 persen.
Mau bereksperimen dengan sayur mentah? Santap karedok atau salad sayur lebih sering! Jangan remehkan petani. Dari merekalah kita bisa mendapatkan obat murah. Penelitian terbaru yang dipublikasikan di American Association for Cancer Research's Sixth Annual International Conference on Frontiers, Philadelphia, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa buah beri hitam, brokoli muda, serta beberapa sayuran segar dapat mengurangi risiko kanker esofagus dan saluran empedu.
Sayur dan buah telah lama diketahui mampu mengurangi risiko munculnya kanker. Berdasar riset sebelumnya, American Cancer Society merekomendasikan agar kita mengonsumsi lima jenis buah dan sayur setiap hari.
Dalam penelitian awal, para ahli dari Ohio State University menemukan, beri hitam melindungi kita dari kanker esofagus dengan cara mengurangi proses stres oksidatif yang dihasilkan oleh barret esophagus, sebuah kondisi prakanker yang biasa disebut penyakit gastroesofagus refluks. Esofagus merupakan terowongan panjang yang menghubungkan kerongkongan dengan perut. Penyakit refluks menyebabkan asam perut terus-menerus melonjak ke atas ke arah kerongkongan dan menimbulkan rasa panas di mulut.
"Khusus pada penderita barret esophagus, refluks pada perut dan asam empedu menyumbang terjadinya kerusakan oksidatif. Jadi, makanan yang mengandung bahan pelindung seperti antioksidan, vitamin, mineral, dan fitokimia lain mungkin akan merestorasi keseimbangan oksidatif," ungkap Laura Kresty, peneliti utama.
Orang dengan penyakit barret esophagus biasanya 30 sampai 40 kali berisiko menderita kanker esofagus. Angka harapan hidup sampai lima tahun hanya sekitar 15 persen.
Tim peneliti ini memberi 32 sampai 45 gram beri hitam setiap hari selama enam bulan kepada 20 pasien penderita barret esophagus. Mereka menganalisis perubahan dalam darah, urin, dan jaringan sebelum, selama, dan setelah perawatan dan menemukan kadar penanda adanya stres oksidatif yang lebih rendah baik pada urin maupun contoh jaringan.
Pada penelitian sebelumnya, beri hitam mampu menurunkan risiko munculnya kanker mulut, esofagus, dan kolon. Ahli diet, Wendy Demark-Wahnefried, profesor ilmu perilaku pada Anderson Cancer Center di Universitas Texas, Houston, mengatakan bahwa dia merasa lebih cocok menasihati penderita barret esophagus untuk mengonsumsi beri hitam. "Ini tidak akan menyakitkan," ucap Wendy.
Penelitian lain yang dilakukan di Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, menemukan brokoli dan beberapa jenis sayuran segar dapat digunakan untuk melawan kanker kandung kemih. Tim yang diketuai Dr. Yuesheng Zhang, profesor ahli kanker, mendemonstrasikan bahwa ekstrak brokoli dapat menghindari munculnya kanker kandung kemih sampai 70 persen pada tikus.
"Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak brokoli dapat menghambat berkembangnya kanker kandung kemih. Sayangnya kami belum tahu apakah ekstrak yang sama dapat menghambat kanker kandung kemih bila sudah tumbuh," ujar Zhang. "Kandungan sulforaphane pada brokoli yang mampu mencegah kanker. Selanjutnya kami berencana meneliti ekstrak brokoli untuk melawan kanker pada manusia."
Tim kedua pada institut yang sama menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi tiga porsi atau lebih sayuran mentah yang segar setiap hari risikonya terkena kanker kandung kemih berkurang hingga 40 persen. Sayuran ini antara lain brokoli, kubis, dan bunga kol.
Tim ini menganalisis kebiasaan diet pada 275 orang yang menderita kanker kandung kemih tahap awal dan 825 orang sehat. Para peneliti secara khusus mengobservasi seberapa banyak konsumsi sayuran matang dan mentah sebelum terdiagnosis penyakit dan apakah mereka merokok.
Anaiisis menunjukkan bahwa semakin segar sayurann yang dikonsumsi, semakin rendah risiko orang-orang ini menderita kanker kandung kemih. Mereka yang bukan perokok dan mengonsumsi tiga porsi sayur mentah segar setiap hari, 73 persen lebih rendah risikonya menderita kanker kandung kemih.
"Dalam penelitian, ditemukan konsumsi sayuran segar dan mentah menurunkan risiko kanker kandung kemih pada perokok ringan dan berat," ujar Li Tang, ketua peneliti. Para peneliti ini menegaskan bahwa manfaat ini datang dari sayuran mentah dan segar.
"Ini juga menegaskan bahwa ada banyak ragam komponen dalam sayur dan buah yang bermanfaat menurunkan risiko kanker. Riset seperti ini membantu membantu kita memahami pengaruh nutrisi spesifik untuk tipe kanker tertentu," kata Colleen Doyle, Direktur Gisi dan Aktivitas Fisik pada American Cancer Society.
"Masaklah sayur secepat mungkin atau kalau mungkin konsumsilah sayuran segar setiap hari sekurangnya lima porsi, lima jenis warna. Makanan-makanan ini banyak mengandung antioksidan dan fitokimia. Kanker pasti enggan mampir di tubuh Anda," paparnya. (fn/km/cnbc) www.suaramedia.com

sumber ; www.poltekkes-pontianak.ac.id

0 komentar: