cara mengobati diare anak

Kamis, 09 Februari 2012

Cegah Diare Anak, Bakteri Ini Harus Tetap Hidup di Usus

Kota InterNet - Artikel
Probiotik atau bakteri baik sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Beragam riset telah membuktikan kaitan antara pencernaan yang sehat dengan daya tahan tubuh. (foto: Google)
Kajian mengenai manfaat probiotik terus dilakukan para ahli. Dalam sebuah riset terbaru, para ilmuwan menemukan manfaat bakteri baik ini pada anak-anak, yakni mengurangi lamanya penyakit diare dan mencegah diare akibat penggunaan antibiotik.
Penelitian yang dimuat dalam laporan American Academy of Pediatrics ini disimpulkan dari beberapa riset berkualitas. Kendati demikian para ahli mengatakan belum ada bukti kuat untuk menyarankan penggunaan susu formula yang mengandung probiotik. Probiotik juga tidak disarankan untuk anak yang menderita penyakit berat.
Selama ini produsen makanan dan minuman probiotik selalu mengklaim produk mereka menyehatkan sistem pencernaan dan meningkatkan sistem imun. Padahal, belum ada riset yang bisa membuktikan secara akurat klaim-klaim tersebut.
Dalam penelitian terbaru ini anak yang diberi probiotik sejak awal menderita diare akibat infeksi virus memang sembuh lebih cepat. Probiotik juga bisa mencegah diare pada anak-anak yang minum antibiotik.
Akan tetapi anak-anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan tubuh atau memakai kateter tidak disarankan mengonsumsi probiotik karena bisa menimbulkan infeksi serius.
Dr.Tod Cooperman, peneliti yang melakukan studi mengenai probiotik, menyebutkan yang harus diperhatikan adalah probiotik baru memberikan manfaat jika dikonsumsi dalam keadaan hidup.
"Harus diketahui bahwa organisme dalam probiotik, baik suplemen atau makanan dan minuman, sering kali sudah mati bahkan sebelum produk itu diberi label," katanya.
Dalam penelitian yang dilakukannya, produk makanan dan minuman probitok untuk anak hanya mengandung 7-21 persen probiotik dari jumlah yang disebut dalam label. Agar bakteri tetap hidup, produk harus disimpan di tempat yang terlindung dari panas, cahaya dan kelembaban.
Kebiasaan mengonsumsi bakteri baik tentu akan menguntungkan karena mereka adalah antibiotika alami yang dapat menjaga keutuhan dinding usus, proses metabolisme, serta meningkatkan kekebalan tubuh.
Agar probiotik dapat bekerja dengan baik dalam tubuh, ia harus memenuhi sejumlah syarat. Dr Risa Anwar, Head of Medical Department PT Merck menjelaskan sejumlah syarat yang harus dipenuhi oleh probiotik.
Salah satu syaratnya adalah probiotik mesti dikonsumsi dalam keadaan hidup dan tetap hidup sampai di usus halus dan usus besar. Ini artinya, diperlukan ketahanan probiotik dalam menghadapi berbagai rintangan mulai dari mulut, asam lambung, empedu, sebelum akhirnya masuk ke dalam usus.
Kriteria probiotik yang baik tidak berhenti sampai di situ. Sesampai di usus, lanjut dr Risa, probiotik harus mampu melekat di dinding usus, membentuk koloni dan tetap hidup. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan bakteri baik yang boleh dikonsumsi manusia adalah yang jenisnya aman dan umum pada manusia.
"Di dunia ini ada ribuan jenis bakteri baik, namun tak bisa semuanya dikonsumsi manusia," kata dr Risa di Jakarta.
Karena probiotik tidak bisa ditambahkan dari bahan makanan, ia harus disuplementasi dari luar. Saat ini di pasaran tersedia berbagai jenis probiotik, mulai dari yang diminum, makanan, powder, kapsul, juga tablet.
Untuk memilih sumber probiotik yang tepat, kata Risa, syarat-syarat bakteri baik tadi, yakni dikonsumsi dalam keadaan hidup dan sanggup melewati hambatan di organ pencernaan, harus menjadi pertimbangan utama.
Probiotik dalam bentuk makanan dan minuman yang berada di pasaran dinilai memiliki sifat yang tidak stabil karena harus disimpan dalam kondisi dingin. Untuk kepraktisan, kini telah tersedia suplemen probiotik dalam bentuk tablet yang dilengkapi salut agar tahan terhadap rintangan di lambung.
Sementara itu pakar kesehatan pencernaan dr.Ari Fahrial Syam, Sp.PD menegaskan, yang terpenting dalam memilih probiotik adalah kemampuannya dalam menempel pada mukosa usus sehingga bisa berkolonisasi dalam saluran cerna. "Karena itu penuhi juga prebiotik, atau makanan probiotik, yang berasal dari serat," ujarnya. (fn/k2m) www.suaramedia.com

sumber : www.poltekkes-pontianak.ac.id

0 komentar: